"Ladies, stay smiling! The smile is every woman's sexiest curve :)"

"
When life gives you a thousand reasons to cry, show that you have a million reasons to smile."

Rabu, 12 September 2012

Tentang "Aku Ingin"

Hari ini tiba-tiba saya bertandang ke perpus fakultas.. Mau ngapain?? Rencananya siih mau baca-baca beberapa buku dan artikel,, atau bahkan skripsi,,, untuk menyicil tugas yang di beri oleh Pak Aswandi dan Prof. Susanto..
Tapii,,, sudah bisa di duga,, kegiatan saya di perpustakaan melenceng dari rencana awal..
Saya cari-cari buku di salah satu rak dan menemukan buku yang berjudul "Apresiasi Puisi".. Hmmm seems interesting..

Singkat cerita,, Saya memutuskan untuk membaca buku itu saja karena terus terang saya sedang tertarik dengan Puisi.. Sepertinya membaca banyak puisi dapat meningkatkan kemampuan saya dalam berbahasa... (Sudah keren kan kata-kata saya?? hehehe...)
Yaa,, sedikit terinspirasi juga oleh Ariel dalam bukunya "Kisah Lainnya" yang berkisah pula tentang awal dia menulis lirik-lirik indahnya di awali dengan banyak-banyak membaca puisi... :)

Oke,, kembali ke topik..
Saat saya membaca-baca buku "Apresiasi Puisi" tersebut,, saya menemukan satu puisi yang cukup akrab di telinga saya...

Puisi karya Sapardi Djoko Darmono..
Begini Puisinya,,

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat di ucapkan
kayu kepada api yang menjadikannnya abu..

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannnya tiada..

(Hujan Bulan Juni, 1994)

Sapardi Djoko Damono



Dulu saat pertama kali saya mendengar puisi tersebut,, saya akui bahwa saya sama sekali tidak mengerti apa maksud dari puisi tersebut.. Sama sekali..
Saya tidak mengerti,, kenapa harus sederhana?? apa sebenarnya arti cinta yang sederhana itu?? kenapa harus kayu dan api??
dan beberapa pertanyaan heran lainnya..

Naahh,, hari ini kebetulan saya menjadi tahu apa sebenarnya maksud dari puisi yang banyak di kutip ini..
langsung saya kutip maknanya dari buku yang saya baca hari ini ya.. :)

Dalam "Aku Ingin" penyair ingin menyampaikan bahwa cinta sejati itu tidak perlu dinyatakan dalam kata-kata yang berbunga-bunga, atau disertai dengan janji-janji muluk. Cinta sejati kadang bersifat misterius, yaitu dengan kata yang tak sempat diucapkan. Cinta antara kedua makhluk itu begitu sederhana dan luluh bersatu seperti luluhnya kayu dalam api yang menjadikannya abu.
Cinta sejati juga tidak perlu isyarat-isyarat. Hati kedua insan yang saling bertaut dan membuatnya lebur dan musnah bersama seperti awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Setelah awan dan hujan menyatu, mereka berdua siap dalam ketiadaan.
(Waluyo, Herman J. Apresiasi puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2002)

Hmmm pemikiran yang keren ya.. :)
Dengan membaca buku ini,, saya menemukan banyak sekali orang hebat dalam bertata bahasa,, mereka tidak asal,, mereka memikirkan semua detailnya,, perumpamaannya,, dan hal-hal kecil lainnya..
Perpaduan antara kecerdasan dan kreativitas dari si penulis...
Kadang membuat sebuah karya yang berhubungan dengan bahasa,, tanpa banyak orang yang tahu,,sebenarnya juga memiliki tingkat kesulitan yang tidak sembarangan..
Tidak sembarang orang pula yang dapat benar-benar memahami maksud si penulis..

Oleh karena itu sangat tidak bijak jika kita asal menjiplak atau bahkan mengklaim karya orang lain sebagai karya kita..

Mari berkarya dengan bijak!!! :D



HK_057



3 komentar:

  1. itulah bahasa kawan, apapun bisa jadi indah ataupun sebaliknya jika dgn menggunakan bahasa yang berbeda pula. And I absolutelly agree to appreciate the original thougt of people. :) Keep learning..!

    BalasHapus